19 November 2009

Bisnis MLM menurut seorang Safir Senduk


Lagi-lagi saya mengangkat topik MLM ya? hihihi..
Soale banyaaak sekali yang masih alergi, gatel-gatel gitu pas denger kata2 MLM, bawaannya mau kabuuur aja karena takut dipaksa-paksa join,hehe..*ayooo ngakuu..:p*
Padahal kita pan ngajakin jadi OKB yak? alias Orang Kaya Bareng, hahaa...
Bener kok, karena sukses di bisnis jaringan tidak lepas dari kesuksesan kerja tim yang solid. Orang-orang yang memiliki kesamaan niat, visi, fokus,konsisten dan pantang menyerah adalah mereka yang berhak untuk sukses!
Hiii..syereem banget ya kedengerannya? Haha, nggak seperti yang dibayangkan kok..buktinya nih yaa..menyitir yang dikatakan Bunda Ona di acara BOP (Business Oriflame Presentation) 15 Nov kemaren *ups, postingan ttg ini menyusul yaa*-- "Duuh heran deeh..ini bisnis gampang banget,kerjaannya ketawaa aja tiap hari kok bisa dapet duit yaa?"
Hehe, sebenernya yang dimaksud Sang Sapphire Director itu bahwa di Oriflame pekerjaannya ga bikin orang stress, tiap hari bisa menjalin pertemanan baru, dan jam kerjanya flexible..so..it's fun way to make money,dear.. :)

trus, gimana sih pendapat dari seorang pakar, Safir Senduk tentang bisnis jaringan alias MLM ini? yuuuk kita baca-baca dulu.. ini diambil dari tabloidnova.com atas prakarsa dari temanku -calon director Cia- yang baik hati di BOSS Fam:)

PERTANYAAN :

Pak Safir yang terhormat,
Saya seorang ibu rumah tangga. Saya baru saja membaca tulisan Bapak tentang
bisnis jaringan pemasaran, dan saya sangat tertarik sekali membacanya. Tapi kok,
saya sering melihat ada banyak teman saya gagal menjalankan bisnis seperti itu.
Saya juga berpikir, apakah saya bisa menjalankan bisnis seperti itu? Bisnisnya
sih menarik, tapi ini lho, waktunya. Sebagai ibu rumah tangga yang punya dua
anak yang masih kecil, apa saya bisa menjalankan bisnis seperti yang Bapak
ceritakan?
Terus ada satu lagi. Ketika saya menunjukkan artikel Bapak kepada suami saya,
dia mengatakan bahwa bisnis seperti itu bagus, tapi bisnis itu hanya biasa
dijalankan oleh orang-orang dari kalangan ekonomi tertentu saja. Mungkin karena
suami saya merasa bahwa dia sudah berkecukupan barangkali ya? Saya sendiri cukup
tersinggung mendengarnya. Memang sih, sampai saat ini kami sekeluarga hidup
berkecukupan. Tapi apa salahnya kami menjalankan bisnis itu? Sepanjang itu halal
enggak apa-apa kan Pak Safir?
Mohon tanggapannya dan terima kasih banyak. Mudah-mudahan Pak Safir bisa terus
memberikan informasi tentang bisnis-bisnis seperti ini sehingga orang seperti
saya bisa semakin terbuka pikirannya tentang adanya peluang-peluang untuk bisa
mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
N di Jakarta

JAWABAN :
Ibu N di Jakarta,
Senang sekali saya bisa mendapatkan surat dari Anda. Sebetulnya, kalau bicara
apakah bisnis jaringan pemasaran itu bagus atau tidak, jawabannya jelas, bisnis
itu bagus sekali.
Bagus dalam arti bahwa potensi penghasilannya bisa sangat
tidak terbatas, sampai bagus dalam arti bahwa bisnis tersebut bisa membantu
mengubah sikap dan kepribadian seseorang menjadi lebih baik.

Namun demikian, walaupun banyak orang sudah tahu bahwa bisnis seperti itu bagus,
masih saja ada mitos-mitos hal yang menghambat mereka untuk menekuninya. Di
bawah ini saya akan menjelaskan beberapa di antaranya, dan bagaimana tanggapan
saya terhadap keberatan-keberatan tersebut.

1. Banyak orang yang tidak berhasil dalam bisnis ini
Betul. Banyak orang yang gagal dalam menjalankan bisnis ini, tapi hal ini juga
terjadi pada berbagai bidang bisnis lain. Buktinya, banyak juga kok orang yang
berhasil menjalankan bisnis jaringan pemasaran. Masuknya Anda dalam bisnis
jaringan pemasaran bukan berarti bahwa itu merupakan jaminan keberhasilan. Anda
hanya bisa berhasil dalam bisnis seperti ini kalau Anda bekerja. Masalahnya,
banyak orang yang masuk ke bisnis ini mengharapkan bahwa mereka bisa berhasil
tanpa perlu bekerja. Itu jelas mustahil.

Jadi, ketidakberhasilan juga terdapat di bisnis apa pun. Kalau Anda mau melihat
apakah ada orang yang sudah berhasil dalam menjalankan bisnis jaringan
pemasaran, ada banyak pertemuan atau acara-acara yang diadakan oleh para
kelompok distributor yang sudah berhasil yang bisa Anda hadiri. Di sana Anda
bisa melihat contoh dari orang-orang yang sudah berhasil.

2. Bisnisnya bagus, tapi bukan untuk orang seperti saya

Itu namanya gengsi. Biasanya ada dua macam hal yang menyebabkan orang merasa
gengsi dalam melihat peluang bisnis jaringan pemasaran. Gengsi yang pertama
adalah karena bisnis jaringan pemasaran melibatkan penjualan secara langsung
(direct selling), sehingga banyak orang merasa gengsi dalam menjual. Menjual
dianggap tidak lebih bergengsi dibanding membeli, karena bagi sebagian orang,
kegiatan menjual menunjukkan bahwa Anda tidak punya uang, sedangkan kegiatan
membeli dianggap jauh lebih bergengsi karena membeli menunjukkan bahwa Anda
punya uang.

Boleh-boleh saja kalau seseorang merasa gengsi melakukan kegiatan menjual dan
lebih suka membeli saja. Tapi apa yang terjadi kalau Anda terus menerus membeli?
Lama-lama uang Anda habis kan? Jadi, seseorang harus menjual untuk bisa
mendapatkan sesuatu agar kelak dia bisa terus hidup dan membiayai
pengeluaran-pengeluarannya.
Perlu diingat, semua orang hidup dari menjual sesuatu. Seorang dokter menjual
jasa kedokteran kepada pasiennya. Seorang karyawan menjual keahliannya kepada
perusahaan tempat dia bekerja. Malah pernah ada pepatah yang mengatakan bahwa
pada prinsipnya hanya ada dua profesi di dunia ini, yaitu penjual dan pembeli.
Penjual menjual sesuatu dan mendapatkan kompensasi berupa uang, sedangkan
pembeli mengeluarkan uang untuk mendapatkan sesuatu. Anda pilih yang mana?

3. Saya sibuk dan tidak punya waktu
Kalau Anda datang ke acara-acara yang diadakan oleh para distributor dari
perusahaan jaringan pemasaran, Anda bisa melihat bahwa kebanyakan dari mereka
adalah orang-orang yang juga bekerja di tempat lain dan sangat sibuk. Beberapa
di antara mereka malah memiliki jabatan yang cukup baik di perusahaan tempat
mereka bekerja. Ada yang manajer, ada yang direktur, ada profesional, dan banyak
lagi. Kebanyakan di antara mereka memang menjalankan bisnis ini secara part time
atau sambilan, tetapi dengan kadar keseriusan yang sama seperti kalau mereka
bekerja di kantor mereka.

Saya seringi melihat bahwa orang yang mengatakan bahwa mereka sibuk, sebetulnya
mereka bukannya sibuk, tapi tidak bisa mengatur waktu dengan baik dan tidak
melakukan prioritas kegiatan secara benar. Kalau Anda menganggap bisnis jaringan
pemasaran adalah bisnis yang bagus, bahkan bisa memberikan semacam royalti
kepada anak cucu Anda, maka Anda pasti akan memprioritaskan waktu Anda untuk
bisa menjalankannya, walaupun dengan waktu yang sedikit tiap harinya.

Jadi, tidak ada orang yang terlalu sibuk untuk tidak menjalankan bisnis ini.
Yang ada adalah orang yang tidak bisa memprioritaskan waktu kerjanya dengan
baik.

4. Ini bisnis piramid, yang masuk duluan pasti penghasilannya lebih besar
daripada yang masuk belakangan.

Berdasarkan pengamatan saya, ini bukan bisnis piramid. Kalau Anda masuk di tahun
2010 misalnya, Anda punya kemungkinan berhasil yang sama besar kalau Anda masuk
sekarang. Banyak orang menjalankan bisnis ini baru dua tahun lalu sudah bisa
berhasil dan mendapatkan penghasilan yang cukup besar, padahal banyak yang belum
berhasil walaupun sudah masuk lebih dulu. Jadi, ini bukan bisnis piramid. Mau
lihat buktinya? Datang ke acara-acaranya.

5. Saya tidak berbakat menjual dan karena itu tidak bisa menjual
Seperti yang pernah saya tuliskan dalam nomor-nomor yang lalu, Anda tidak perlu
punya bakat dan keahlian dalam menjual untuk bisa menjalankan bisnis jaringan
pemasaran. Ini karena dalam bisnis jaringan pemasaran, Anda tidak disarankan
untuk fokus kepada kegiatan menjual, tetapi lebih kepada menjual sedikit, dan
membangun jaringan orang-orang yang juga menjual sedikit.
Sistem yang sudah berhasil bahkan menyarankan agar Anda melakukan presentasi
bisnis kepada orang-orang yang sudah Anda kenal, dan dari situ, bila mereka
tertarik, mereka akan bergabung dibawah pensponsoran Anda.
Bila mereka tidak tertarik, bisa Anda berikan Brosur Produk dan Daftar Harga
untuk selanjutnya Anda layani kebutuhan mereka setiap bulannya akan barang dan
jasa Anda. Di situlah Anda tidak perlu punya keahlian menjual. Bahkan kalau Anda
juga memakai produknya, Anda bisa dengan mudah menceritakan kelebihan produk
tersebut dan menjadi pemakai produk. Bukan berarti menambah pengeluaran, tapi
Anda hanya sekadar mengganti merk produk yang biasa Anda pakai di rumah.

Itu saja tanggapan saya Ibu N. Mudah-mudahan sukses selalu menyertai Anda.
Selamat menjalankan bisnis jaringan pemasaran.
Konsultan: Safir Senduk/Dok. NOVA

Naahh...udah paling maknyuuss deh kalo kita buka mata dan buka hati tentang peluang bisnis di MLM ini kaan? Apalagi di SINI, dengan the best club in town BOSS Family.

Masih mikir-mikir yaaa??
Hihihi..jangan kelamaan yaah, ntar ketinggalan looh sama saya yang lagi ngebuuut mengejar kebebasan finansial dan kebebasan waktu di my lovely beauty business, Oriflame! Yeeaayyy...!!

16 November 2009

Segitiga yaa..?

Kadang saat memprospek, kita bisa nemuin pertanyaan ini dari calon prospekan kita :

” Kok loe mau jalanin MLM….??? Itu kan bentuknya piramida, nguntungin yang atas tau. Lo sendiri ga bakal nyampe2 deh di atas… ”

Atau mungkin seperti yg salah satu temen pernah bilang begini :

”tingkat feasibility orang sukses di MLM itu Cuma 1%, klo loe dah sukses, tar gw ngikut deh”

Gatel emang mau nangkis omongannya, secara emang doi sukses juga gitu di kantornya….? apakah yang bicara seperti itu adalah seorang PRESIDENT DIRECTOR di kantornya…..???

Hmmm… coba diliat ke bawah ini deh… Ini pribadiku sendiri yang mencoba menggambarkan, klo ada yang ga setuju, DIEM AJA, huehehehehe… japri maksudnya gitu… Klo setuju, sok manggut, halal klo manggut2 doank.. :D

segitiga



Dan lihat bagian terbanyak.. KARYAWAN… lalu membentuk apakah sususan tersebut…? Di mataku sih terlihat seperti SEGITIGA.. Lalu, knp SEGITIGA yang ini ga pernah di cela, ga pernah pertanyakan….? Walo kadang hak sama kewajiban di rasa njomplang (gedean kewajiban maksudnyaaah) Dan saat aku bertanya, berapa lamakah secara hirarki, secara sistem ketenagakerjaan kantor tersebut, seorang resepsionis akan mencapai posisi President DIrector…? Bahkan suka lebih ekstrim, di bbrp perusahaan (ga menggeneralisir ya) salah dikit kasi SP, naik jabatan, banyak yang sirik, takut terlambat masuk kerja krn takut dipotong gaji ato kena sanksi. Dan siapa bilang ga modal…? Pertama masuk kerja, kita kan blm dapet gaji tho…? untuk transportasi keluar kocek sendiri, untuk makan siang keluar kocek sendiri, untuk beli baju kerja, pake kocek sendiri. baru akhir bulan di gaji. Sama2 bermodal lah…

Dan knp masih banyak yang menutup pikiran dan tak jarang mencela pemain MLM dengan beranggapan semua MLM adalah bertipe piramida…..? Tanya ken….apa…. :D

Oriflame.. sama sekali nggak.. :) (entah ya MLM lain.. :D) Terbukti Cynthia Venika, orang nomer 1 di oriflame Indonesia, bahkan oriflame Asia Tenggara, bukanlah yang pertama join di oriflame. Bahkan Uplinenya, memiliki posisi yang ada di bawahnya.. :)

Jadi, mohon bantuan teman2 juga lah… Apabila memang blm paham sistem oriflame, jangan semena2 juga men-judge kami dengan sangkalan yang bermacam2. Takutnya jadi ga enak, kami jadi semakin cinta sama bisnis kami dan semakin sukses, dan kalian semakin melihat kami sebagai orang aneh. Karena kalian bekerja di lingkungan yang menerapkan segitiga total, ya ber toleransi-lah kita. Ga mau join, ga masalah… :) DUniamu kadang bukan duniaku.. :) Tapi ciptakanlah kedamaian diantara kita.. :P

Nah, kalo ada yang baca ini terus terbuka pemikirannya, monggo lah, banyak cara untuk bisa menghubungi aku..

this is taken from my dear friend Cia
http://www.flamingcia.com